Uang itu digunakan untuk membeli sepeda motor, sapi, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," kata dia.
"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung dia.
Kinem yang sakit kanker dengan kondisi memprihatinkan, sempat dibawa berobat.
Namun urung melakukan tindakan operasi karena kondisinya terlalu lemah untuk dibedah.
Saat ini, Kinem harus hidup dengan lidah terjulur keluar, gigi rontok, serta susah berbicara dan makan.
Dinkes Boyolali angkat suara
Perwakilan Dinas Kesehatan Boyolali yang juga merupakan Petugas Puskesmas Wonosamudro Sujatmoko mengatakan, pihaknya sudah turun tangan sejak tahun 2009.
Saat itu, Kinem diketahui tengah mengandung anak ketiganya dan disarankan untuk sterilisasi karena menderita sakit kanker.
"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang Sujatmoko.