Berdasarkan penyelidikan sementara, Margono mengatakan, pada hari Minggu sekitar pukul 02.00 dini hari Wita, EK pergi ke toilet hendak buang air kecil.
Namun, bukan buang air kecil, ia malah melahirkan.
Diduga panik, EK lalu menarik tubuh bayinya.
"Karena panik, ia langsung menarik tubuh bayinya. Sayangnya, bayi keluar tanpa kepala," terang Margono kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis pagi.
Setelah itu, kata Margono, EK menyimpan tubuh bayi dalam plastik merah dan digantung di atap WC.
Pada keesokan harinya, EK segera pergi ke Watublapi untuk menemui bidan desa guna meminta pertolongan.
"Di puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim," ujar Margono.
Margono mengatakan, pukul 10.00 Wita, ibu dan bidan desa kembali ke kampung halaman di Kajowair.
Diduga kelelahan
Sehari sebelumnya pada Sabtu (11/7/2020) sekitar pukul 08.00 Wita, EK mengikuti acara di rumah milik saudara di kampungnya.