Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sok Jagoan Tantang Maut Hadiri Pesta Covid-19 untuk Buktikan Dirinya Kebal, Pria Ini Justru Tewas Usai Terinfeksi Virus Corona

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 13 Juli 2020 | 17:35
Ilustrasi - Pria meninggal dunia gegara virus corona usai hadiri pesta Covid-19
Tribunnews

Ilustrasi - Pria meninggal dunia gegara virus corona usai hadiri pesta Covid-19

Sosok.ID - Bukannya menghindari virus corona, pria yang satu ini malah datang ke pesta Covid-19.

Akibatnya, ia meninggal dunia setelah terinfeksi virus yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China itu.

Melansir dari South China Morning Post, ialah pria berusia 30 tahun dari Texas, Amerika Serikat (AS).

Ia terinfeksi virus corona setelah menghadiri pesta 'Covid-19' yang diselenggarakan oleh pasien positif, ujar dokter.

Baca Juga: Dipaksa Tutup Mulut, Ahli Virologi China Pertaruhkan Nyawa untuk Bongkar Kelakuan Pemerintah Tiongkok yang Diklaim Sengaja Tutupi Virus Corona

Jane Appleby, kepala petugas medis di Rumah Sakit Methodist di San Antonio mengatakan pria itu mengira virus tersebut bohongan.

Walaupun, data menunjukkan bahwa virus itu telah menewaskan lebih dari 135.000 orang di AS.

"Seseorang akan didagnosis dengan penyakit itu.

"Kemudian mereka akan mengadakan pesta dan mengundang teman-teman mereka.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Sudah Ditemukan China Sejak 7 Tahun Lalu, Strain Mirip Covid-19 Pernah Renggut 2 Nyawa Pekerja di Tambang yang Dipenuhi Kelelawar

"Tujuannya untuk melihat apakah mereka dapat mengalahkan penyakit itu," kata Appleby dalam sebuah video yang disiarkan media AS, Minggu (12/7/2020).

"Salah satu hal menyayat hati yang dia katakan kepada perawatnya adalah 'Kamu tahu, saya pikir saya membuat kesalahan'.

"Dia mengira penyakit itu tipuan.

"Dia pikir dia masih muda dan tak terkalahkan sehingga tak akan terinfeksi penyakit ini."

Baca Juga: Peduli Amat Tak Efektif Cegah Virus Corona yang Penting Bisa Pamer Harta, Pria Tajir Ini Nekat Jalan-jalan Pakai Masker Emas 24 Karat Seharga Rp 58 Juta

Appleby mengatakan pasien muda asering kali tidak menyadari betapa sakitnya mereka.

"Mereka tidak terlihat sangat sakit.

"Tetapi ketika Anda memeriksa kadar oksigen dan tes labnya, mereka benar-benar lebih saki daripada yang terlihat," katanya, meminta orang untuk waspada dengan risiko yang serius.

"Pesta Covid" adalah pertemuan yang melibatkan seseorang yang telah didiagnosis positif virus corona.

Baca Juga: Bongkar Fakta Soal Kondisi Wuhan Saat Diserang Wabah Virus Corona, Mantan Pengacara Ini Langsung Diciduk Aparat, Diamankan dengan Tuduhan yang Biasa Digunakan untuk Menangkap Pembangkang di China

Pesertanya konon adalah mereka yang berani.

Pemerintahan Trump pada Minggu kembali mendesak untuk membuka kembali sekolah pada musim gugur.

Bahkan, ketika infeksi virus corona yang muncul kembali.

Banyak dari mereka menyalahkan orang lebih muda.

Baca Juga: Gegara Talenan Ikan Salmon, Jumlah Kasus Virus Corona di Beijing Melonjak Drastis, WHO Beri Peringatan Keras pada Seluruh Negara di Dunia agar Tak Bernasib Sama dengan Ibu Kota China

Rkor lonjakan dalam kasus-kasus di Florida menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang upaya negara untuk meredakan penyakit itu.

Amerika serikat sejauh ini menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Begitu pula dengan jumlah kasus kematian.

Kasus di Texas sendiri naik 8.196 pada hari Minggu menjadi 258.658.

Baca Juga: Temukan Hal Janggal di China Saat Lihat Satelit, Peneliti Harvard Klaim Virus Corona Kemungkinan Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019, Tapi Baru Dilaporkan ke WHO pada Akhir Tahun

Lebih dari 3.200 orang tewas.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor lain dalam jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi selama 24 jam, yakni lebih dari 230.000.

(*)

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x