"Saya melihat percakapan online dengan teman-temannya. Dia mengatakan tidak cukup istirahat dan tidur paling lama 2 jam sehari."
Xiaobin lalu dilarikan ke rumah sakit Nanning pada Maret setelah pingsan di rumahnya.
Xiaobin didiagnosis menderita stroke otak setelah menjalani CT scan.
Dia juga tak bisa merasakan lengan serta tangan kirinya.
Dr Li seorang spesialis otak di rumah sakit mengatakan, kondisi remaja lelaki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat karena bermain game komputer dan begadang.
Kepada media lokal ia menerangkan, "Alasan utamanya adalah pola tidur dan makannya tidak teratur karena dia tidak sekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya."
"Kurangnya gizi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," lanjut Dr Li dikutip dari Daily Mail.
Gamer remaja itu kini dikabarkan sedang menjalani rehabilitasi di rumah sakit Nanning.
Dr Jin kepala terapis di fasilitas itu mengatakan, sulit mengetahui apakah Xiaobin bisa pulih sepenuhnya.
Kecanduan video game telah menjadi masalah sosial yang merebak di kalangan anak muda "Negeri Panda".