Ia pun juga diketahui kerap memberi imbalan uang kepada korban mulai dari Rp 250.000 - Rp 1 Juta.
Pihak kepolisian juga mengungkap ternyata Frans juga melakukan tindak kekerasan pada anak-anak yang menjadi korbannya tersebut.
Melansir dari Kompas.com, para korban yang menolak diajak berhubungan badan dengan dirinya makan Frans akan berlaku kasar kepada mereka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan bahwa pelaku memilih korbannya secara acak saat berkeliling di jalan kawasan Jakarta.
Saat telah melihat target, pelaku langsung melancarkan aksi dengan mendekati korban hingga akhirnya memberi uang jajan rata-rata Rp 100.000.
Baru hari berikutnya ia akan mengajak korban untuk janjian di lokasi yang sama untuk melanjutkan aksinya hingga bisa berpindah ke hotel.
"Sambil kamera merekam, kemudian korban itu dikasih uang Rp 100.000. Besoknya dia (pelaku) balik lagi, ke lokasi. Kemudian dibujuk mau nggak jadi model. Baru diajak ke hotel," kata Yusri.
Polisi hingga kini masih menyelidiki apa pekerjaan dari predator seksual tersebut.
Frans yang tidak memiliki pekerjaan, nyatanya menggunakan uang pensiunan dari negara asalnya sebagai imbalan kepada 305 korbannya.
"Dia (pelaku) pensiunan. Di sana (Perancis) itu kalau pensiun dapat tunjangan hari tua. Uang itulah yang dia gunakan buat bayar-bayar," kata Yusri.