Sang ibu mengatakan bahwa ia mencekik putranya dengan tali jemuran dalam kemarahan.
Penyebabnya karena ia muak dengan anaknya yang terus bermain handphone hingga larut malam, menurut laporan.
Wanita itu mengklaim bahwa dia tidak bisa hidup dengan kebohongan lagi dan perlu melepas beban pada hati nuraninya.
Dia mengungkapkan di mana jasad anaknya disembunyikan setelah sepuluh hari bocah itu menghilang.
Bocah itu ditemukan dalam keadaan mengenaskan.
Ia ditekuman pada 25 Mei di sebuah kotak kardus besar di garasi rumahnya, hanya berjarak 5 meter dari rumah.
Sementara mayatnya telah membusuk dibungkus dalam lembaran kantong plastik yang diletakkan di atas kepala.
Alexandra tampak sebagai ibu sempurna hingga mendapatkan hal istimewa dari sang anak.
Sebelum dibunuh, sang anak mengatakan betapa dia mencintai sang ibu dan mengucapkan terimakasih karena telah merawatnya.
Sehingga siapa yang menyangka bahwa wanita itu akan melakukan hal mengerikan kepada putranya setelah kehabisan kesabaran menghadapinya. (Khaerunisa)