Berdasarkan laporan Japan Times, keduanya tinggal di apartemen sejak Juli 2017 setelah Kakehashi bercerai dengan ayah Noa.
Juni lalu, ibu berusia 24 tahun itu meninggalkan Noa untuk mengunjungi sang pacar, yang dilaporkan tinggal di Prefektur Kagoshima.

Sosok Saki Kakehashi, ibu muda yang tinggalkan anaknya mati kelaparan saat pacaran berhari-hari.
"Dia pergi dari rumah selama delapan hari, dan baru kembali saat larut malam dengan anaknya tidak ada yang mengurus," ujar teman Kakehashi kepada polisi.
Kakehashi mengatakan, bocah 3 tahun itu tidak bernapas ketika dia kembali ke apartemen pada 13 Juni, sehingga dia segera menelepon layanan darurat.
Sayangnya seperti diberitakan The Sun Kamis (9/7/2020), bocah itu dinyatakan tewas di lokasi.
Sang ibu langsung ditahan pada Selasa (7/7/2020), hampir sebulan sejak anaknya mati kelaparan.
Berdasar hasil otopsi, Noa menderita thymic atrophy, gejala yang dialami oleh korban penyiksaan, serta perutnya hampir kosong.
Selain itu, Noa juga dilaporkan mengalami ruam di bagian bokong dikarenakan popoknya tidak diganti untuk jangka waktu yang lama.
Kepada polisi, Kakehashi mengaku bahwa dirinya berpikir anaknya akan baik-baik saja ketika ditinggal, dan tidak mengira dia akan tewas.