Mereka menceritakan peristiwa yang mereka alami saat 2016 lalu menggunakan tanda pagar #pelecehanAhmedBassamZaki.
Berbagai tulisan itu berisi tentang pemerkosaan, kekerasan seksual dan serangan seksual yang dilakukan Ahmed ketika masih belajar di AUC dan kemudian melanjutkan studinya di EU Business School Barcelona.
Ratusan wanita di Mesir juga angkat bicara soal kekerasan seksual yang dilakukan Ahmed dalam kampanye masif # MeToo, sebuah gerakan untuk melawan kekerasan seksual di media sosial.
Akun Instagram Assault Police juga melaporkan bahwa lebih dari 100 wanita memberi kesaksian sejak Ahmed ditahan pada 1 Juli kemarin di mana penyelidikan masih terus dilanjutkan.
Beberapa wanita mengatakan bahwa Ahmed telah memeras mereka menggunakan foto-foto telanjang yang dikatakannya akan dia sebar kepada keluarga dan teman-teman korban.
Ahmed juga mengancam akan menceritakan kepada orang-orang tentang cerita-cerita 'perbuatan seksual'.
Secara emosional, Ahmed juga mengancam akan melukai dirinya dan akan melakukan bunuh diri.
Pria itu pun menggunakan media sosial untuk mengirim pesan kepada korban-korbannya dengan meminta nomor telepon mereka dan meminta para korbannya untuk melakukan perbuatan yang tidak pantas.
Pada 2016, Ahmed diketahui sebagai senior di American International School (AIS) di Kairo.
Berdasarkan laporan Egyptian Streets, pihak manajemen telah mengetahui adannya tuduhan terhadap pria tersebut namun tidak melakukan sanksi terhadapnya.