"Tetapi kami merasa kami harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (7/7/2020).
Pemimpin Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Benedetta Allegranzi, mengatakan bukti tersebut memang tidak dapat dikesampingkan.
Namun WHO juga memperingatkan bahwa bukti tersebut barulah temuan awal dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Pergeseran Paradigma?
Selama berbulan-bulan, WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin.
Droplet atau cipratan ini tidak terlalu lama berada di udara, namun langsung jatuh ke permukaan.
Oleh sebab itu imbauan paling utama adalah untuk sering-sering mencuci tangan.
Tapi, 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju dengan pernyataan WHO tersebut.
Mereka mengatakan ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.
Dengan kata lain virus corona terdapat di dalam partikel yang jauh lebih kecil dari droplet yang melayang selama berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.