“Saya tidur nyenyak semalam dan saya ingin mereka yang berada dalam bisnis prostitusi anak dihukum," ucap Boonyada pada Kamis (18/6/2020).
"Menutupi bukti ternyata membuat saya jadi jahat," kata dia.
Letnan Polisi Praphaporn Sonsoy dari kantor polisi Thung Song Hong mengatakan dia belum mendapatkan informasi yang berguna dari tersangka berusia 29 tahun itu.
Tetapi penyelidik telah memutuskan untuk mengirimnya ke institut guna memeriksa kondisi mentalnya.
Tersangka pada awalnya dirawat di Rumah Sakit Srithanya, di mana dokter mengatakan penyakit mentalnya tidak serius.
Boonyada cukup sehat untuk menjalani hukuman atas apa yang diperbuatnya.
Sementara itu, ayah tiri tersangka Songtham, 59, mengunjungi Boonyada di penjara dan mengatakan kondisi mentalnya memburuk.
Dia mengatakan Boonyada memanggilnya pemerkosa, meski dia tidak pernah melakukannya.
Sang ibu, Jiaranai kemudian menjemput mantan suaminya untuk melakukan persiapan pemakaman dan melakukan ritual keagamaan. (*)