Menurut penuturannya, ia dan Kasem dulu pernah menikah dan berpisah saat tersangka Boonyada masih sangat muda.
Boonyada di umur 10 tahun sempat tinggal dengan ayahnya dan diduga memulai hari-hari kelam karena dilecehkan.
"Dia (Kasem) memiliki temperamen yang buruk dan ini mungkin sangat menyakitinya (sang anak)," kata sang Ibu membicarakan mantan suaminya.
Ketika menyelesaikan pendidikan kelas 9, dia mendapati anaknya terpengaruh pacarnya dan terjerumus dalam jerat narkoba "sampai pikirannya hancur".
Sejak itu Boonyada tidak pernah kembali pada keadaan normal.
Ketika Boonyada tumbuh dewasa, dia meninggalkan ayahnya untuk hidup sendiri tetapi tidak ada yang tahu di mana dia tinggal.
Dilecehkan secara seksual sejak usia 10 tahun sekaligus terjerumus ke lubang narkoba memperburuk penyakitnya dan merusak kesehatannya, kata Jearanai.
"Dia adalah putri dari seorang pelaku pelecehan seksual. Tidak ada ibu yang bisa menanggungnya," katanya.
Dikutip dari Nationthailand.com, Boonyada dikirim ke Institut Galya Rajanagarindra untuk dicek penyakit mental karena dia sangat tidak koheren, kata polisi.
Kendati demikian, setelah melakukan perbuatannya yang menewaskan sang ayah, ia mengaku lega dan dapat tidur nyenyak.