Tekanan itu muncul usai Presiden AS Donald Trump mengatakan dia memiliki "kepercayaan diri yang tinggi" bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan setelah melihat bukti pada April 2020 lalu.
Diketahui, institut tersebut adalah laboratorium penyakit menular terbesar di dunia.
Diduga menjadi tempat untuk melakukan eksperimen berisiko tinggi sebagai upaya untuk menemukan penyebab pandemi.
Para ilmuwan di institut tersebut diduga meningkatkan infeksi virus corona sebagai bagian dari proses untuk menemukan jawaban.
The Sunday Times mengatakan ratusan sampel virus corona dikumpulkan dari daerah terpencil di China dan dibawa ke kota untuk diuji coba.
Namun, Institut Wuhan mengatakan percobaan tersebut dibatalkan karena tidak cocok dengan Sars.
Nikolai Petrovsky dari Flinders Universitas di Adelaide mengatakan kepada The Times :
"Jika Anda benar-benar mengira Anda memiliki virus baru yang menyebabkan wabah yang membunuh manusia,
"Maka tidak ada yang tidak akan Anda lalukan, mengingat itulah alasan utama mereka untuk berada (di sana), untuk sampai ke dasar itu.
"Bahkan jika itu berakhir melelahkan sampel dan kemudian kembali untuk mendapatkan lebih banyak."