Sosok.ID - Isu reshuffle atau perombakan kabinet kini sedang mengemuka, usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memarahi para menteri yang tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi Covid-19.
Menanggapi hal itu, akademisi Rocky Gerung mengakui akan menerima jabatan menteri jika tawaran itu datang kepadanya.
Hal itu ia ungkapkan saat moderator menanyakan kesiapan Rocky Gerung jika ditawari jabatan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).
"Saya mau," kata Rocky Gerung dalam webinar bertajuk 'Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?' Sabtu (4/7/2020).
Namun, sebagai konsekuensi dirinya menerima jabatan menteri, Rocky Gerung meminta satu syarat, yaitu memiliki hak diskresi untuk membubarkan kabinet.
Sebab, ia menilai oligarki memiliki pengaruh kuat dalam setiap pengambilan keputusan politik di Indonesia, termasuk penentuan kursi menteri.
"Jadi Menkumham harus punya hak diskresi mengeluarkan undang-undang untuk pembubaran kabinet.
"Jadi sebagai Menkumham, keputusan pertama saya akan membubarkan kabinet."
"Dalam negosiasi tukar tambah saya akan bilang kasih saya kewenangan sebagai Menkumham atas nama hak asasi manusia, saya buat Perppu pembubaran kabinet," imbuhnya.