Sosok.ID - Menolak pria yang menyatakan cintanya memang sah-sah saja bagi wanita.
Namun, ada baiknya bila penolakan itu dilakukan secara halus.
Agar nantinya pria yang cintanya ditolak tersebut tidak terlalu sakit hati.
Sebab, bila si pria sudah terlanjur sakit hati, bukan tidak mungkin mereka akan membalaskan dendamnya dengan cara yang nekat.
Seperti yang dilakukan pria yang patah hati ini.
Melansir dari Mirror, pria asal India nekat menembak mati wanita yang telah menolak cintanya.
Insiden penembakan yang terjadi di Uttar Pradesh ini terjadi tepat dua hari sebelum sang wanita menikahi pria idamannya.
Tepatnya ketika wanita bernama Anchal itu menggelar pesta pranikah pada 28 Juni 2020.
Bukan hanya Anchal, ayahnya, Rajkumar juga menjadi korban kebengisan pelaku.
Anchal meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Sementara sang ayah meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Polisi kemudian memburu tersangka yang diyakini sebagai kekasih si wanita yang sakit hati.
Rekaman menegangkan menunjukkan detik-detik ketika para korban sedang menari bersama.
Kemudian di detik-detik terakhir rekaman terlihat tembakkan tiba-tiba dilancarkan.
Saudara laki-laki Anchal juga terluka akibat insiden penembakan tersebut.
Video tersebut kemudian menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.
Kepala Akhilesh Narayan Sing mengatakan :
"Terdakwa Saagar dan kaki tangannya tiba di rumah gadis itu sekitar tengah malam.
"Dan mereka mulai menembak tanpa pandang bulu di pada anggota keluarga korban.
"Anchal dan dua anggota keluarga lainnya langsung jadi terluka sementara lainnya lari untuk menyelamatkan diri."
Menurut sebuah laporan polisi, kakak laki-laki Anchal, Aman, mengatakan pria bersenjata itu ingin menikahi adiknya.
Tetapi, adiknya menolak pria itu.
Hingga kemudian pada malam pranikah tersebut, pria itu datang bersama lima temannya.
Mereka datang dengan mengendarai sepeda motor dan langsung melancarkan tembakan.
Polisi telah menangkap dua pria yang menjadi kaki tangan Saagar.
Tetapi, Saagar yang menjadi tersangka utama hingga kini masih buron.
(*)