"Dia (Anang) marah-marah 'ngapain sih? Di Indonesia juga sudah bagus', 'gue mau berangkat!', itu aku bilang, gue uda berantem," kekeh Ashanty.
Akhirnya Anang ikut terbang ke Singapura, dan Ashanty segera mendapat penanganan.
"Akhirnya aku berangkat dan dia ikut terpaksa. Nyampe sana, aku tiga hari diinfus, disuntik ini itu, diapa-apain,"
"Jadi mereka ngelihat aku bleeding (pendarahan) itu benar-benar langsung diseriusin, effort,"beber Ashanty.
"Effort, usaha bukan yang sekedar 'yaudahlah digugurin aja, nanti bikin lagi atau apa'," respon Daniel Mananta.
"Enggak, di sini juga nggak bilang digugurin," bantah Ashanty.
"Cuma kayak kandungannya ini lemah lagi deh. Kalau misalnya (pendarahan) ya memang harus dikeluarin, gitu," terang Ashanty.
Meski jadi jadi berobat ke Singapura, namun pertengkaran Anang dan Ashanty tetap berlanjut.
"Isinya berantem terus itu," ucap Anang.
"Tapi mukzizat banget itu," sahut Daniel.
Anang berujar, keras kepala yang dilakukan Ashanty merupakan wujud atas keyakinan hati seorang ibu.