Dilansir dari South China Morning Post, Duta Besar China untuk Singapura Hong Xiaoyong menyampaikan serangan terbaru dengan menuduh Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah memicu ketegangan dengan menyebut China sebagai ancaman.
Dia membuat pernyataan di The Straits Times sebagai tanggapan atas opini yang ditulis oleh Esper di koran Singapura tersebut pada minggu lalu.
Dimana Esper telah menyerukan hubungan keamanan yang lebih dekat dengan sekutu regional di Asia Tenggara di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan Partai Komunis China.
Menurut Hong, ini adalah upaya lain untuk menjual strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat setelah tawaran pendahulunya pada dialog di Shangri-La tahun lalu.
Dia merujuk pada KTT keamanan regional tahunan di Singapura, yang dibatalkan tahun ini karena pandemi Covid-19.
Ini merupakan babak terakhir dalam permainan saling menyalahkan yang kian panas antara Beijing dan Washington, ketika kedua negara berhadapan di berbagai bidang - mulai perdagangan dan teknologi, hingga ideologi dan asal-usul virus corona.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran Perang Dingin yang baru.
Aksi saling tuding ini juga datang ketika para pemimpin 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, akan bertemu untuk pertemuan puncak tahunan mereka pada hari Jumat melalui tautan video, di mana sengketa Laut China Selatan dan pandemi Covid-19 menjadi dua agenda yang akan dibahas.
Indikasi wilayah Asia Tenggara akan dijadikan medan perang dan penghimpun kekuatan sangat kentara terlihat.