Hukum Thailand mewajibkan semua pria baik transgender maupun pria normal untuk mengikuti wamil.
Setiap kali wajib militer dilaksanakan, para ladyboy cantik akan berjejer antre untuk mendapatkan formulir pendaftaran.
Bagi ladyboy ini adalah mimpi buruk, setelah dipanggil mereka disuruh melepaskan pakaian mereka seperti pria pada umumnya.
Menurut Jetsada Taesombat, direktur eksekutif dari Alliance for Transgender Rights di Thailand, mengatakan, "sebagian besar transgender merasa tersiksa, stres dan gugup saat wajib militer."
"Mereka harus melepaskan pakaiannya, kemudian dilihat banyak orang," katanya.
Hanya wanita transgender yang mengalami cacat fisik saja yang dibebaskan dari wajib militer, sementara mereka yang sehat harus menjalani wajib militer selama 2 tahun.
Sebelum menjadi transgender mereka harus menjalani penderitaan tak terhitung jumlahnya.
Mulai dari menyuntikkan hormon wanita, kemudian pada operasi pertama mereka harus mengubah banyak hal supaya mirip dengan wanita asli.
Hanya dokter yang berpengalaman yang bisa mengubahnya secara utuh, mereka para ladyboy juga harus mengorbankan umur mereka dan hidup dengan hormon sepanjang hidupnya.
Menurut penelitian, transgender memiliki harapan hidup hingga 20 tahun di bandingkan dengan manusia normal.(Afif)