Follow Us

Bentrokan India-China di Perbatasan Berpotensi Jadi Awal Peperangan Besar Asia Timur Raya Jilid II

Seto Ajinugroho - Selasa, 23 Juni 2020 | 12:42
Bentrokan India-China di Perbatasan Berpotensi Jadi Awal Peperangan Besar Asia Timur Raya Jilid II
Xinhua

Bentrokan India-China di Perbatasan Berpotensi Jadi Awal Peperangan Besar Asia Timur Raya Jilid II

Nah, peran mediator dinilai sangat penting dalam situasi seperti sekarang.

"Apakah kita melihat lebih banyak gema tergantung pada apa yang terjadi selanjutnya di Himalaya. Singapura lebih suka menjadi mediator yang tenang daripada menjadi pemimpin anti-China. Saya tidak melihatnya melawan China secara terbuka. Singapura memiliki ahli strategi yang cerdik, kepemimpinan yang kuat, dan kontak internasional yang luas, serta ekonomi yang sangat kuat dan militer yang kuat untuk negara-negara kecil dengan penduduk kurang dari enam juta penduduk," paparnya.

Baca Juga: Terkuak Biang Kerok Dibalik Kisruhnya Krisdayanti dengan Aurel dan Azriel, Mbak You Beri Peringatan Pada KD yang Terlalu Bucin dan Disetir Raul Lemos Sampai Korbankan Hati Anak-anaknya

Dia menilai, Singapura mampu memimpin ASEAN meskipun memimpin dari belakang, seperti mengatur konsensus ASEAN, dan kemudian mengkomunikasikannya kepada para pemimpin di seluruh dunia. "Singapura dapat memainkan peran mediasi penting dengan China, dan secara halus dapat menghambat kemajuan China, tetapi itu saja. Peran proaktif yang lebih terbuka kemungkinan besar akan menjadi milik India," urainya.

Sementara itu, mengutip The Guardian, beberapa analis percaya bahwa agresi di perbatasan India adalah respons terhadap tekanan domestik ini, dari seorang pemimpin yang putus asa untuk tidak terlihat lemah pada kedaulatan nasional.

"Saya merasa umumnya ini merupakan respons terhadap tekanan yang dirasakan Xi," kata Taylor Fravel, direktur program studi keamanan di Massachusetts Institute of Technology.

“Karena Covid dan kritik yang dihadapi China secara internasional, krisis ekonomi di dalam negeri, dan kemunduran yang terjadi pada hubungan Tiongkok-AS, (Beijing) mengambil sikap keras terhadap sejumlah masalah kedaulatan sebagai cara memberi sinyal bahwa China tidak akan takut," kata Fravel kepada The Guardian.

Baca Juga: Setinggi Langit Sanjung Masakan Syahrini, Reino Barack Sesumbar Seluruh Masyarakat Indonesia Wajib Icip Mahakarya Istrinya, Seenak Apa Sih?

Seruan boikot

Mengutip Indian Express, Minggu (21/6/2020), pemerintah India tengah berupaya menekan Beijing dengan mendorong warganya melakukan boikot pada barang-barang buatan dari China. Wacana memulai perang dagang dengan China juga mulai disuarakan publik India.

Menteri Persatuan India, Ramdas Bandu Athwale, meminta masyarakat tak pergi ke restoran yang menjual makanan China tanpa pengecualian, meski pemiliknya maupun kokinya adalah seorang warga negara India. Seruan boikot juga menggema untuk mencegah warga India membeli barang elektronik dari pabrikan China.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Pertempuran di perbatasan India-China dapat merembet ke Laut China Selatan"

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest