Follow Us

Ready To War, Amerika Rancang Operasi Ofensif untuk Gebuk PLA Navy China di Pasifik

Seto Ajinugroho - Selasa, 23 Juni 2020 | 13:13
Ready To War, Amerika Rancang Operasi Ofensif untuk Gebuk PLA Navy China di Pasifik
FB US Pacific Fleet

Ready To War, Amerika Rancang Operasi Ofensif untuk Gebuk PLA Navy China di Pasifik

Menurut pernyataan resmi Angkatan Laut AS, kelompok serangan AS tersebut akan mendukung latihan pertahanan udara, pengawasan laut, pengisian kembali di laut, pelatihan tempur udara defensif, serangan jarak jauh, manuver terkoordinasi dan latihan lainnya.

Meskipun bukan pertama kalinya Angkatan Laut melakukan operasi dual-strike group di Pasifik, manuver ini bukan tanpa tantangan teknis dan strategis.

Baca Juga: Sopir Ojol Ini Bingung Setengah Mati, Penumpangnya Mendadak Ngajak Nikah di KUA Padahal Baru Ketemu, ke Polisi Sampai Ngaku Diperkosa, Ternyata Wanita Itu Bukan Sosok Biasa!

Namun, serangan multi-carrier berhasil berkat jaringan yang rumit, komando terkontrol dan upaya konflik udara.

Di sisi lain, latihan ini juga memberikan keuntungan besar untuk opsi serangan maritim dengan melipatgandakan daya tembak, potensi pengawasan dan kemampuan senjata.

Operasi ini juga dinilai mampu memperluas kemampuan Angkatan Laut untuk menyerang target darat ke tingkat yang lebih besar, memperpanjang waktu tinggal pencarian target dan memungkinkan serangan multi-platform terkoordinasi.

Tak hanya itu, operasi ini juga bisa meningkatkan serangan rudal perusak dan penjelajah yang diluncurkan.

Baca Juga: Setinggi Langit Sanjung Masakan Syahrini, Reino Barack Sesumbar Seluruh Masyarakat Indonesia Wajib Icip Mahakarya Istrinya, Seenak Apa Sih?

Setiap Carrier Strike Group AS terdiri dari kapal induk, kapal penjelajah, dan dua kapal perusak, membawa kombinasi besar dan terintegrasi dari aset yang diluncurkan melalui laut.

Sementara itu, Japan Times melaporkan, untuk pertama kalinya sejak 2017, Angkatan Laut AS telah menempatkan tiga kapal induknya di pintu masuk Laut China Selatan yang disengketakan.

Analis menilai, pengiriman pasukan ke Pasifik Barat melalui tiga kapal perang itu kemungkinan dimaksudkan untuk mengirim pesan ke China bahwa, meskipun pandemi virus corona sedang berlangsung, militer Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadiran yang kuat di wilayah tersebut.

Pada hari Minggu (21/6/2020), Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan USS Theodore Roosevelt dan tim penyerang kapal induk USS Nimitz telah memulai operasi penerbangan dua kapal induk di Laut Filipina.

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest