Nahas, nyawa korban melayang dalam perjalanan.
"Perjalanan menuju ke rumah sakit korban kejang-kejang dan meninggal dunia," ujar Dwi.
Adapun, untuk motif pembunuhan, pelaku mengaku jengkel dengan korban.
"Jadi merasa jengkel terhadap korban karena beberapa kali kalau diperintah oleh tersangka ini koban hanya bisa menangis.
"Sehingga mengakibatkan yang bersangkutan jengkel, kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban," terang Dwi.
Pelaku diketahui seorang janda anak satu yang kemudian menikah dengan ayah korban yang juga seorang duda anak satu.
Ia juga merasa kesal dengan perlakuan sang suami yang ia rasa tak adil kepada anaknya.
Sebab, menurutnya sang suami lebih menyayangi anak kandungnya dari pada anak sambungnya.
"Tersangka merasa bahwa ayah korban itu perlakuan terhadap anak kandungnya dengan anak tirinya berbeda, sehingga menimbulkan rasa jengkel, sakit hati," jelas Dwi.