"Seorang pengantin baru melarikan diri dari rumah bersama pria lain selang dua hari setelah pernikahannya setahun yang lalu.
"Pengantin pria kemudian mencari istrinya selama setahun hingga menemukannya di Mashhad.
"Ia kemudian menyerahkan diri dan mengaku telah memaafkan sang istri."
Dalam hukum Iran, seorang pria dapat membunuh istrinya tanpa dikenai hukuman bila ia memergoki pasangannya bersama lelaki lain.
Khuzestan, yang disebut menjadi tempat pembunuhan, diketahui telah tercoreng karena adanya praktik pembunuhan demi kehormatan, menurut mantan Ketua Pengadilan Abbas Jafari Dolatabadi.
"Budaya setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku bukanlah target buronan," jelasnya.
"Sayangnya, pembunuhan demi kehormatan terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis.
"Dan keluarga korban biasanya tidak akan menuntut hukuman kepada si pembunuh."
Dewan Perwakilan Rakyat Iran baru-baru ini menyetujui RUU untuk melindungi anak di bawah umur dari pembunuhan semacam ini.
Hal itu dilakukan setelah kasus pembunuhan seorang remaja bernama Romina Ashrafi membuat geger warga Iran.