Follow Us

China Boleh Saja Miliki 2.200 Rudal Balistik, Tapi 95 Persen dari Senjata Tiongkok Itu Bisa Lenyap Seketika Bila Perjanjian Ini Ditandatangani

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 17 Juni 2020 | 07:13
China disebut memiliki ribuan rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan 500 hingga 5.000 kilometer.
China Military

China disebut memiliki ribuan rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan 500 hingga 5.000 kilometer.

IISS memperkirakan, China memiliki lebih dari 2.200 rudal yang termasuk dalam pembatasan Perjanjian INF.

Rudal jarak pendek dan menengah ini adalah aset penting dalam memberikan tekanan kepada Taiwan, yang China anggap sebagai provinsi pembangkang dan berjanji untuk menyatukan kembali dengan Tiongkok, dengan kekerasan jika perlu.

Baca Juga: Tunjukkan Otot Militer, China Sanggup Salvo 2.200 Rudal Balistik Antar Benua Berjangkuan 5.500 Kilometer

Meski begitu, China selalu menekankan, rudal balistik dan jelajah hanya untuk tujuan defensif.

Rudal-rudal tersebut memberi China apa yang IISS gambarkan sebagai "keunggulan komparatif" di kawasan Asia-Pasifik, sehingga kecil kemungkinan Tiongkok akan dengan sukarela menandatangani pakta kontrol senjata potensial seperti Perjanjian INF.

Laporan IISS menyebutkan, AS mungkin mengerahkan rudal tersebut ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengatasi ketidakseimbangan mereka dalam senjata itu dengan saingannya.

Hanya, IISS mengingatkan, ada risiko dua kali lipat dalam pengerahan senjata-senjata semacam itu ke Asia-Pasifik.

Baca Juga: Kim Jong Un Buat Senjata Penghancur Daratan, Kapal Selam Berbobot 3.000 Ton Dilengkapi 3 Rudal Balistik Siap Diluncurkan dan Bisa Hancurkan Satu Pulau Dalam Sekejap

"Memperburuk kekhawatiran China bahwa rudal akan diposisikan untuk digunakan melawannya, meningkatkan potensi respons dari China yang bisa mengarah pada siklus aksi-reaksi pengembangan dan penyebaran senjata dan berlanjutnya ketidakstabilan regional," sebut IISS.

AS juga dihadapkan dengan kesulitan mendasar, dengan sekutu dan mitra regional yang tidak mungkin menyetujui untuk menempatkan rudal semacam itu di wilayah mereka. Sebagian karena khawatir China melakukan pembalasan diplomatik dan ekonomi.

Laporan IISS menyatakan, China menargetkan ekonomi Korea Selatan sebagai tanggapan dan ketidaksukaannya atas sistem pertahanan rudal AS di negeri ginseng pada tahun 2017.

(SS. Kurniawan)

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest