Inilah yang kemudian disebut pareidolia, yang diduga terjadi terjadi saat beberapa bagian otak memproses informasi visual dan melompat ke kesimpulan sebelum bagian otak lain menganalisisnya.
Fenomena ini sering dimanfaatkan untuk beberapa alasan di Bumi.
Namun pareidolia di Mars kemudian dikembangkan menjadi teori konspirasi untuk menyebar informasi simpang siur terkait kehidupan manusia di planet Merah.
Sejak misi pendaratan manusia pertama kali dimulai, banyak teori konspirasi tentang Mars yang ebredar.
Tanda-tanda kehidupan kuno bahkan peradaban dianggap terjadi di Planet Merah, hanya karena sebuah batu dengan bentuk-bentuk tertentu.
Teori dengan fenomena ini pernah mencuat pada tahun 1967, di mana muncul gambar di sebuah area bernama Cydonia.
Gambar itu menampakkan patung wajah berukuran bsar, namun saat dikaji lebih dalam itu hanya formasi bebatuan di Mars. (*)