Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena khawatir bakal tertinggal pelajaran selama masa lockdown virus corona di India.
Sebab, orang tuanya tak sanggup membeli kuota untuk mengakses internet.
Sang ayah, yang baru-baru ini harus bekerja lebih keras karena adanya pandemi, mengatakan kepada media setempat bahwa putrinya merasa tertekan karena ia tak bisa mengikuti kelas online.
"Dia telah memberi tahu kami untuk memperbaiki televisi (agar dia bisa) menghadiri kelas online.
"Tapi kami tidak punya uang untuk memperbaiki televisi dan kami tidak punya smartphone," ujarnya.
Kematian gadis itu telah memicu aksi protes di Kerala.
Para demostran menyoroti adanya ketidaksetaraan dalam kebijakan lockdown di India.
Siswa miskin di daerah pedesaan disebut memiliki kesempatan yang kecil untuk bisa menghadiri kelas online.
Abijith, kepala Serikat Pelajar Kerala mengatakan :
"Tindakan pemerintah telah membuat pada siswa miskin kesulitan dan tertekan."