Menurutnya, usai melihat IS, Fahrul tak berani masuk ke dalam kamar mandi.
Ia memanggil pemilik kos yang diteruskan pada polisi.
Berdasarkan hasil identifikasi, IS tewas setelah kehabisan darah karena menyayat leher di sebelah kiri, nadi sebelah kiri, dan memotong alat vitalnya sendiri.
"Identifikasi dugaan kuat bunuh diri. Untuk motifnya masih kami dalami. Karena ada barang bukti pisau kecil atau cutter di samping tubuh korban" terang Purwanto.
Adapun, melansir dari Surya, dugaan sementara IS nekat mengakhiri hidupnya lantaran mengalami depresi.
Depresi itu dialami IS usai ia bercerai dengan sang istri pada 2017 lalu.
Setelah perceraian, IS bahkan sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Ia baru dinyatakan sembuh pada 2019 lalu.
Diketahui, ia bekerja sebagai penjaga toko dan kos bersama temannya selama tinggal di Surabaya.
Sebelum tewas, IS sempat melakukan percobaan bunuh diri.