Tak lama setelah melapor, saksi kembali dan sudah mendengar teriakan korban dan melihat anak korban Abdullah, melarikan diri dari rumah.
Bersamaan, dia melihat tetesan darah dari atas rumah, namun warga belum berani mendekat.
Pukul 09.30 Wita, personel Polres Mateng sampai di TKP, warga dan beberapa polisi masuk ke dalam rumah guna melakukan negosiasi dengan pelaku.
"Korban sudah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa. Serta pelaku dalam keadaan histeris, menangis dan memeluk tubuh korban yang sudah tidak bernyawa," ungkapnya.
Proses negosiasi tidak berjalan dengan baik, pelaku tidak menghiraukan aparat dan mengambil parang untuk menyerang anggota Polres Mateng.
"Bahkan melompat keluar rumah dan menyasar warga secara brutal," ungkapnya.
Personel Polres Mateng terpaksa melakukan tembakan peringatan. Namun tidak dihiraukan dan akhirnya salah satu anggota mengambil tindakan tegas terukur.
"Anggota mengarahkan tembakan sebanyak satu kali menggunakan senjata api dan mengenai bagian paha kiri kemudian pelaku diamankan dan dibawa ke RSUD Mateng," jelasnya.
"Menurut informasi tentangga, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan setelah kembali dari Malaysia sebagai TKI," ungkapnya.