Halil, ayah NA mengatakan bahwa anaknya mengaku diculik oleh sekelompok orang tak dikenal.
Dalam percakapan tersebut, NA dikurung di dalam sebuah mobil.
Mengetahui anaknya dalam keadaan bahaya, Halil pun meminta NA untuk pergi dan meminta pertolongan warga sekitar.
"Coba lari, Nak, minta tolong sama warga...," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Jambi.
Namun apa daya, NA mengaku dikurung dalam mobil dan tak bisa kemana-mana.
"Awak terkunci bak, dak tau i di mano, agek kalo la bisa lari, aku larilah," Halil menirukan putrinya.
Wanita lulusan pondok pesantren di Jambi itupun kemudian ditinggal begitu saja oleh kawanan penculik itu di sebuah halte di Jakarta.
Saat ditemukan oleh seorang sopir taksi di sana, NA terlihat ling-lung.

Narmi (21) mengenakan kaos merah, korban penculikan saat sebelum meninggalkan kantor Polsek Senen, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2020).
Lantaran melihat wanita asal Seberang Kota Jambi itu kebingungan, sopir taksi tersebut berinisiatif untuk membawanya ke kantor polisi.