Terkait surat SKTM sendiri, Edi menyebut bahwa hampir setiap minggu atau bahkan setiap hari, banyak warga kurang mampu yang datang mengurusnya.
Ternyata warga desa Baru Semerah, tidak ada yang bermatapencaharian sebagai pegawai negeri.
"Warga kami sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani dan petani. Tak satu orang pun warga kami yang berprofesi menjadi PNS," tutur kades.
Menurutnya, hal itu bukan disebabkan warganya yang enggan berprofesi sebagai PNS.
Melainkan memang adanya keterbatasan pendidikan dan ekonomi yang menghambat.
"Orangnya pintar-pintar, SD sampai SMP rata-rata dapat juara kelas. Tapi pas SMA dak Ado dana untuk melanjutkan," tandas Esdi. (*)