Sosok.ID - Kerusuhan di Amerika Serikat (AS) karena meninggalnya George Floyd tampaknya parah.
Selain wabah corona, Presiden AS Donald Trump juga sangat dipusingkan oleh kerusuhan ini.
Tak pelak AS sedang siaga satu di dalam negerinya.
Donald Trump masih sempat menelepon koleganya dari Rusia presiden Rusia Vladimir Putin di tengah maraknya protes demonstran di Amerika Serikat atas kematian George Floyd.
Pada percakapan telepon itu, Presiden Donald Trump menyampaikan beberapa insiatif untuk meningkatkan kerjasama dengan Rusia baik di bidang penelitian ruang angkasa, dan kerjasama lain di bidang ekonomi dan militer.
"Atas prakarsa pihak Amerika, Saya melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,"kata Vladimir Putin di akun instagram yang diunggah Senin (1/6/2020) malam.
Hanya saja Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memberikan perincian kapan tepatnya telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu dilangsungkan.
Maklum dalam sepekan terakhir Amerika Serikat tengah diguncang oleh gelombang demonstrasi dan berujung pada kerusuhan.
Bahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trum dikabarkan sempat dievakuasi oleh Screet Services atau pasukan pengaman presiden pada Jumat malam saat demonstran berbuat kerusuhan mendekati Gedung Putih.
Pada percakapan itu, Vladimir Putin dan Donald Trump melakukan tukar pandangan tentang perang melawan virus corona Covid-19.
Pada kesempatan itu Putin juga menyampaikan termakasih atas pasokan ventilator dari Amerika Serikat ke Rusia untuk menangani wabah virus corona di Rusia.
"Saya ucapkan selamat kepada Donald Trump atas keberhasilan peluncuran pesawat luar angkasa berawak Crew Dragon pada 30 Mei, mengantarkan para astronot Amerika Serikat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Putin.
Baca Juga: Begini Caranya Bisa Buat Album Musik Sendiri Tanpa Label Rekaman
Ucapan selamat itu sekaligus sebagai konfirmasi atas kerjasama antara Amerika Serikat - Rusia di sektor penelitian luar angkasa.
Pada percakapan itu Vladimir Putin dan Donald Trump juga membahas perjanjian OPEC Plus.
Ia menyatakan bahwa perjanjian yang diperluas ini dicapai dengan dukungan aktif dari presiden Rusia dan Amerika Serikat.
Hanya saja Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memperinci apa yang dimaksud dengan perjanjian diperluas di OPEC tersebut.
Donald Trump juga menginformasikan tentang idenya untuk mengadakan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 dengan kemungkinan mengundang para pemimpin Rusia, Australia, India dan Republik Korea.
Pertemuan itu akan membahas strategi menciptakan stabilitas dan langkah-langkah membangun kepercayaan di lingkungan militer.
Putin menyebut hasil pembicaraan itu akan dilanjutkan di berbagai tingkatan. "Percakapan itu konstruktif, seperti bisnis dan substantif","kata Putin. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Amerika Serikat rusuh, Donald Trump telepon Vladimir Putin, ini yang dibicarakan"