Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menko Polhukam Samakan Virus Corona Sebagai Seorang Istri, Komnas Perempuan Buka Data KDRT Meningkat di Tengah PSBB: Memupuk Budaya Menyalahkan Perempuan...

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 01 Juni 2020 | 13:20
(Ilustrasi KDRT) Menko Polhukam Samakan Virus Corona Sebagai Seorang Istri, Komnas Perempuan Buka Data KDRT Meningkat di Tengah PSBB: Memupuk Budaya Menyalahkan Perempuan...
Kompas.com

(Ilustrasi KDRT) Menko Polhukam Samakan Virus Corona Sebagai Seorang Istri, Komnas Perempuan Buka Data KDRT Meningkat di Tengah PSBB: Memupuk Budaya Menyalahkan Perempuan...

Sosok.ID - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan memprotes keras ucapa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD belum lama ini.

Pernyataan mengenai virus corona itu disebut menyinggung derajat seorang wanita terkhusus adalah istri.

Meski sebelum mengucapkan kalimat "Corona is like your wife (Corona seperti istrimu)" dari kiriman Meme salah satu menteri.

Menurut Komnas Perempuan hal itu tetap saja menganalogikan virus corana seperti seorang istri yang wajib ditaklukan.

Baca Juga: Aksi Dramatis Warga Keluarkan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup dari Dalam Tanah Terekam Kamera, Berawal dari Mendengar Suara Rintihan dan Melihat Kaki sang Bocah di Permukaan Tanah

Komnas Perempuan mengungkap bahwa guyonan tersebut adalah sebuah ejekan terhadap kedudukan seorang istri.

Hal itupun bisa memupuk budaya selalu menyalahkan perempuan dalam masalah apapun.

Komisioner Komnas Perempuang, Dewi Kanti mengungkap bahwa wanita menjadi korban yang tak seharusnya terjadi seperti hal itu.

Oleh ucapan Mahfud MD tersebut Dewi memprotes keras guyonan wanita harus ditaklukan layaknya virus corona.

Baca Juga: Padahal Ibu Kandung Tapi Pilih Tak Banyak Mulut soal Asmara Aurel Hermansyah dengan Atta Halilintar, Krisdayanti Bebaskan Kemauan Anak: yang Penting Punya Nalar!

"Guyonan tersebut menempatkan perempuan sebagai bahan ejekan dan mengukuhkan stereotipe negatif terhadap perempuan atau relasi yang timpang antara laki-laki dan perempuan serta memupuk budaya menyalahkan perempuan korban (blaming the victim)," kata Komisioner Komnas Perempuan Dewi Kanti dala keterangan tertulis, Minggu (31/5/2020).

Dewi menambahkan, seharusnya dalam mengatasi covid-19 seperti saat ini pemerintah justru harus memastikan perempuan tetap aman dan terlindungi.

Apa yang diungkap oleh Mahfud MD tersebut kontraproduktif dengan upaya pemerintah untuk membangun realsi yang setara antara suami dan istri di dalam sebuah perkawinan.

Seperti data yang diungkap oleh Komnas Perempuan berdasarkan pantauan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masa peemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini meningkat.

Baca Juga: Rebutan Tablet Berujung Tragis, Kakak Pukul Kepala Adik Menggunakan Palu Sampai Tengkoraknya Hancur, Diduga Ingin Main Game Saat Gadget-nya Masih Dipakai untuk Belajar

Kini di tengah pandemi pun Komnas Perempuan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 termasuk organisasi masyarakat sedang berkerjasama mencegah dan menangani korban KDRT.

Apa yang dilakukan oleh Komnas Perempuan dan beberapa pihak ini lantaran adanya keterbatasan layanan yang dapat diakses para korban di tengah pandemi.

Oleh sebab itu, Komnas Perempuan menilai bahwa pernyataan dari Mahfud MD tersebut menunjukkan kurangnya empati terhadap korban KDRT.

"Komnas Perempuan memandang, sangat tidak bijaksana dan tidak tepat bila pejabat publik menyamakan Covid-19 dengan istri (perempuan). Relasi suami-istri bukan ruang dominasi dan supremasi sehingga istri (perempuan) harus ditaklukkan sebagaimana penaklukan terhadap Covid-19," papar Dewi.

Baca Juga: Jelas-jelas Mau Jemput PDP Kabur Ambulans Malah Dikepung Warga, Petugas Ber-APD Diusir Hingga Nyaris Diamuk: Balik! di Sini Tak Ada Corona

"Analogi sedemikian secara tidak langsung juga menyejajarkan istri sebagai bukan manusia. Jika budaya misoginis ini terus dipelihara dalam lingkaran pejabat publik maka upaya menghilangkan kekerasan terhadap perempuan akan terus mengalami hambatan," lanjut dia.

Diketahui sebelunya Mahfud menceritakan meme tentang virus corona yang ia peroleh dari salah satu menteri.

Meme tersebut menganalogikan virus corona selayaknya istri.

Baca Juga: Telan Mentah-mentah Adegan dalam Film, Tiga Bocah yang Terobsesi Jadi Spider-Man Harus Dilarikan ke Beberapa Rumah Sakit Gegara Sengaja Biarkan Tubuhnya Digigit Laba-laba Beracun

"Judulnya itu dalam bahasa Inggris. Corona is like your wife. Corona itu seperti istrimu, ketika kamu mau mengawini, kamu berpikir kamu bisa menaklukkan dia, tetapi sesudah menjadi istrimu, kamu tidak bisa menaklukkan istrimu," kata Mahfud menceritakan isi meme tersebut dalam sambutannya di acara halalbihalal IKA UNS yang disiarkan di kanal YouTube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa (26/5/2020).

"Sesudah itu. Than you learn to live with it (kamu belajar untuk hidup bersamanya). Ya sudah, sudah begitu," kata Mahfud.

Mahfud menilai, analogi itu mirip dengan penanganan virus corona. (*)

Source :Kompas.comYouTube

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x