Sosok.ID - Nasib malang dialami oleh petugas ber-APD saat di Kecamatan Amahai, Maluku Tengah.
Niat awal jemput pasien dalam pengawasan (PDP) corona yang kabur, petugas ber-APD ini malah diusir warga.
Mobil ambulans yang digunakan petugas ber-APD untuk jemput PDP corona yang kabur bahkan sempat dikepung warga.
Ya, semenjak merebak di Indonesia, virus Corona telah menjadi momok tersendiri di tengah-tengah masyarakat.
Stigma buruk terkait penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini terus bermunculan.
Akibatnya, kelompok masyarakat yang kurang mendapatkan informasi dan edukasi menganggap hal ini sebagai aib.
Dan terkadang hal ini membuat petugas medis mau tidak mau menghadapi berbagai kesulitan.
Seperti yang belum lama ini terjadi di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Senin (1/6/2020) evakuasi PDP kabur di Maluku Tengah oleh petugas ber-APD sempat diwarnai kericuhan.
Pasalnya, pihak keluarga dan warga setempat menolak proses penjemputan PDP.
Imbasnya, petugas ber-APD yang hendak mengevakuasi PDP kabur ini diusir hingga nyaris diamuk warga.
Mengutip dari Tribunnews Maker, kejadian ini terjadi pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Aksi penolakan warga terkait penjemputan PDP kabur oleh petugas ini pun sempat diunggah oleh warganet dan viral di media sosial.
Dalam video viral tersebut, warga terlihat mengepung mobil ambulans yang terparkir di depan sebuah rumah.
Seorang petugas ber-APD lengkap terlihat tengah dipojokkan warga hingga tak bisa berbuat apa-apa.
Beberapa warga meneriaki petugas dan memintanya untuk pergi.
Baca Juga: Hibur Napi di Lapas Cipinang, Pelukan Irma Dharmawangsa Dibalas Tatapan Kosong Saipul Jamil
Bahkan ada beberapa warga yang mendorong-dorong petugas dengan kasar.
“Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona (di sini tak ada yang Corona),” teriak warga dalam video tersebut.
Padahal, jelas-jelas petugas ber-APD lengkap tersebut datang untuk menjemput PDP yang kabur.
Namun kelihatannya, pihak keluarga dan warga setempat malah keberatan.
Baca Juga: Fans K-Pop Terima? Lagu Kekeyi Gusur Blackpink Hingga Lady Gaga di Youtube
Melansir Kompas.com, kejadian pengusiran petugas ber-APD ini pun telah dibenarkan oleh perangkat desa, Rustandi Wailissa.
Dari informasi yang didapat, proses evakuasi PDP rupanya membuat keluarga dan warga merasa tidak nyaman.
Terlebih saat petugas datang dengan APD lengkap.
“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap. Jadi kelihatannya kurang nyaman, begitu menurut pandangan warga,” katanya.
Baca Juga: Catat! 102 Zona Hijau di Indonesia Ini Boleh Berkegiatan Secara Aman di Tengah Wabah Corona
Menurut dia, hal itu terjadi karena warga kurang mendapatkan edukasi yang baik terkait penanganan pasien corona.
Namun demikian, setelah diberikan penjelasan, akhirnya warga serta pihak keluarga mempersilakan pasien untuk dievakuasi petugas.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, pasien dalam pengawasan yang kabur tersebut berinisial AT.
AT masuk ke RSUD Masohi dengan gejala diabetes pada Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Era Baru Eksplorasi Luar Angkasa, Baju Astronot SpaceX yang Simpel Tapi Punya Segudang Fungsi
Namun lantaran hasil rapid tes menunjukkan dirinya reaktif Corona, AT pun harus menjalani isolasi.
Beberapa hari dirawat di rumah sakit, AT tiba-tiba pulang dari rumah sakit dijemput oleh keluarga.
Menurut penuturan Perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa, pasien pulang lantaran keluarga merasa tak puas dengan penanganan pihak rumah sakit.
"Pihak keluarga ini mengaku AT diperlakukan dengan tidak baik.
Makanya keluarga membawa pulang pasien ke kampung tanpa izin rumah sakit,” tandas Rustandi Wailissa
(*)