Sosok.ID - Banyak negara dan ilmuwan tengah berlomba untuk mengakhiri pandemi virus corona dengan menemukan vaksinnya.
Hal itupun juga digagas oleh banyak pihak termasuk berbagai perusahaan farmasi di penjuru dunia.
Kini kabar sedikit melegakan di tengah wabah virus corona pun berhembus.
Salah satu negara yang terdampak cukup parah mengungkap tengah mempersiapkan vaksin yang akan dipasarkan dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim tak kan ada vaksin covid-19 sebelum tahun 2021.
Hal itu merujuk dari proses pembuatan vaksin yang disebut ampuh untuk melawan virus yang memerlukan waktu cukup lama.
Bahkan WHO menyebut dalam proses membuat vaksin paling singkat 12 bulan sampai 18 bulan.
Selain itu proses tahap demi tahap pembuatan vaksin itulah yang menjadikan lama menemukan vaksinya.
Baca Juga: Kisah Suami Hamil 8 Bulan dan Kerap Pamer Foto Perut Buncit di Instagram, Begini Kisahnya
Namun kabar gembira diungkap oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara China (SASAC).
SASAC mengungkap bahwa vaksin virus corona baru buatan Tiongkok akan siap dipasarkan akhir tahun ini.
Hal itupun disebut mematahkan prediksi WHO mengenai vaksin virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
Dalam uji coba, lebih dari 2.000 orang telah menerima vaksin ini.
Vaksin virus corona ini dikembangkan oleh dua lembaga, yakni Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Biologi Beijing.
"Vaksin bisa siap untuk dipasarkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata SASAC dalam posting di platform WeChat, Jumat (29/5), seperti dikutip Reuters.
Vaksin yang dihasilkan oleh kerjasama dua institut ini telah memasuki fase kedua, yakni uji klinis.
Tak hanya dua institut ini saja yang mengembangkan vaksin virus corona.
Tetapi mereka juga berafiliasi dengan Sinopharm, salah satu perusahaan farmasi milik negara yang manajemennya diawasi oleh SASAC secara langsung.
Institut Biologi Beijing sedniri memiliki kapasitas 100 juta sampai 120 juta dosis per tahun yang bisa diproduksi.
Hal itu sesuai dengan ungkapan dari SASAC melalui WeChat.
China sendiri tengah menguji lima vaksin yang dianggap bisa menyelesaikan pandemi virus corona.
Kelima vaksin ini sedang diuji coba ke manusia dan menunggu sedang menunggu hasilnya.
Melansir dari Channelnewsasia.com, sebelumnya Zen Yixin, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, sejauh ini belum ada tanda-tanda kegagalan dari uji coba vaksin tersebut.
Dilaporkan ada sekitar 2.575 sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji coba fase kedua ini.
"Menurut rencana, jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek tersebut akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini," kata Zeng dalam konferensi pers, Jumat (15/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Tak hanya China tapi seluruh dunia kini sedang dipacu oleh waktu untuk mengembangkan vaksin virus corona yang disebut sebagai jalan mengakhiri pandemi.
Sampai saat ini hampir 6 juta penduduk dunia dikonfirmasi terinfesi virus corona. (*)