Demikian menurutnya, anak-anak atau pelajar sedia kala harus sudah dipersiapkan.
Para pelajar itulah sebagai bibit, ditanamkan untuk mencintai tanah air.
Dalam hal ini, kata Soeharto, termasuk mencintai produk negeri.
Bila dalam rangka mempersiapkan kompetisi persaingan dengan bangsa lain masih kurang dan tak sempurna.
Maka, kata Soeharto, untuk menghadapi persaingan itu hanya ada satu kunci.
"Maka hanya dengan mencintai tanah air, para remaja yang akan hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng, untuk mempertahankan dari pada keberlangsungan hidup negara dan bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut Soeharto menjelaskan, seyogyanya para pemuda yang mencintai tanah air ia yang sebaiknya mencintai produk negeri.
Namun bila para pemuda lebih kesemsem dengan produk luar negeri, maka akan hancur sebuah negara.
"Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya.