Sosok.ID - Menjadi korban pencurian, karena gas elpiji 3 kg yang akan dibuatnya masak hilang digondol maling menggunakan motor dan bawa anak, Nafsiatun atau Mbah Topo mengikhlaskannya.
Nenek 69 tahun yang setiap hari berjualan di Warung Tahu Tempe Bacem Mbah Topo di lingkungan RT 04 RW 03, Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Solo itu pun membagikan kisahnya.
Ya, Mbah Topo sapaan akrabnya mengaku sudah puluhan tahun berjualan tahu bacem di gang sempit.
Bahkan lapaknya sangat sederhana alias kecil hanya 2x3 meter yang berada di pojokan kampung jauh dari rasa mewah.
Agar tak kena hempasan air hujan, sebagian ditutup dengan baliho bekas di depan warungnya.
Diungkapkan oleh Mbah Topo, jika ia sudah berjualan tahu bacem sejak 24 tahun lalu.
"Benar, saya sudah jualan disini sejak tahun 1996," kata dia.
"Baru kali ini ada pencurian, sebelumnya gak pernah ada," tegasnya.
Baca Juga: Heboh Batu Berukuran Bola Sepak Dilelang Rp 37,5 Miliar, Kok Bisa? Begini Penjelasannya!
Mbah Topo menyayangkan tindak pencurian yang melibatkan anak kecil tersebut.
Terlebih di tengah situasi sulit seperti sekarang, omset jualannya mengalami penurunan.
"Omset jualan saya turun, biasanya 400 tahu terjual tiap hari, kalau sekarang hanya 100 buah," ungkapnya.
Tak Akan Melaporkan
Bahkan Mbah Topo mengaku ikhlas dan memaafkan pencuri tabung gasnya yang terekam CCTV itu.
Mbah Topo tak melapor ke pihak berwajib, kerena ia merelakan pencurian tersebut sebagai pembelajaran baginya untuk berhati-hati.
"Saya ikhlaskan, setelah kejadian tersebut saya buatkan pagar di warung saya," tutur Mbah Topo.
"Gak masalah, saya ikhlas, semoga pencurinya diampuni oleh Allah," harap dia.
Meskipun mengikhlaskan, nenek penjual tahu bacem tersebut mengaku menyayangkan mengapa pencuri melibatkan seorang anak di bawah umur.
Mbah Topo mempertanyakan sikap orangtuanya yang mengajak seorang anak untuk berbuat tindak kriminal.
"Tega sekali, kok bisa mengajak anak kecil, itu yang saya sayangkan," kata dia.
"Kalau sudah kecil seperti itu, nanti besarnya gimana," ungkapnya.
Jika diberi kesempatan untuk bertemu pelaku, Mbah Topo tidak ingin menyalahkan anak kecil itu.
Ia menganggap orang tuanya telah keliru dalam mendidik anak.
"Kalau ketemu mau saya kasih tahu," kata dia.
"Jangan ajak anak kecil, saya gak tega," tambahnya. (Ilham Oktafian)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Gas Elpiji 3 Kg Dicuri, Mbah Topo Ikhlaskan Maling Bawa Anak, Meski Jualan Merosot di Tengah Corona"