Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Kunjung Dibantu Pemerintah, Pedagang Pentol Menangis Terpaksa Jual Blender Bekas demi Beli Beras, Kepala Desa Ngomog Begini..

Rifka Amalia - Kamis, 21 Mei 2020 | 12:00
Ilustrasi kemiskinan di Indonesia
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Ilustrasi kemiskinan di Indonesia

Beruntung, pria pedagang pentol keliling yang diketahui bernama Sujono (40) itu bertemu dengan orang baik yang mau menolongnya.

Saat menjajakan blendernya, seorang pejalan kaki datang menghampiri Sujono.

Baca Juga: Kecantikannya Sanggup Buat Perwira Polisi Bertekuk Lutut, Pesona Pedangdut Ini Rupanya Diwariskan oleh sang Nenek yang Bermata Biru

Pejalan kaki itu menanyakan berapa harga blender yang dijual oleh Sujono.

Rupanya Sujono tidak mematok harga untuk barang bekas yang dijualnya.

Ia pun ikhlas dibayar seikhlasnya asal bisa makan.

Pejalan kaki yang berhati mulia itu lantas memberikan uang Rp 100 ribu, dan meminta Sujono untuk tetap menyimpan blendernya.

Baca Juga: Mantap Jadi Mualaf Usai Menatap Langit, Pendeta Ini Rela Tinggalkan Harta Benda dan Keluarga Demi Menjadi Mualaf : Walaupun Saya Miskin, Tapi Hati Saya Kaya

Sujono penjual pentol keliling di Pondok Pesantren Temboro Magetan terpaksa menjual blender yang dimilikinya karea tak lagi mempunyai uang untuk membeli beras setelah kasawan pondok ditutup karena pandemic covid 19.

Sujono penjual pentol keliling di Pondok Pesantren Temboro Magetan terpaksa menjual blender yang dimilikinya karea tak lagi mempunyai uang untuk membeli beras setelah kasawan pondok ditutup karena pandemic covid 19.

Merasa bersyukur, Sujono, warga Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jatim itu menangis tersedu-sedu.

Sejak Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan, tempat ia berdagang pentol ditutup, Sujono mulai kehilangan pekerjaan.

Ia kemudian menjual blender bekas di pinggir Jalan Raya Magetan-Maopati.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x