Beruntung, pria pedagang pentol keliling yang diketahui bernama Sujono (40) itu bertemu dengan orang baik yang mau menolongnya.
Saat menjajakan blendernya, seorang pejalan kaki datang menghampiri Sujono.
Pejalan kaki itu menanyakan berapa harga blender yang dijual oleh Sujono.
Rupanya Sujono tidak mematok harga untuk barang bekas yang dijualnya.
Ia pun ikhlas dibayar seikhlasnya asal bisa makan.
Pejalan kaki yang berhati mulia itu lantas memberikan uang Rp 100 ribu, dan meminta Sujono untuk tetap menyimpan blendernya.
Merasa bersyukur, Sujono, warga Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jatim itu menangis tersedu-sedu.
Sejak Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan, tempat ia berdagang pentol ditutup, Sujono mulai kehilangan pekerjaan.
Ia kemudian menjual blender bekas di pinggir Jalan Raya Magetan-Maopati.