Sosok.ID - Kena PHK dan tak lagi bisa bertahan hidup di ibukota, seorang sopir bus nekat pulang kampung dengan jalan kaki.
Sopir bus ini pulang kampung dengan jalan kaki usai usahanya mudik dengan kendaraan umum sempat dihentikan petugas
Selama 4 hari sopir bus ini pulang kampung dengan jalan kaki menempuh jarak 440 kilometer dari Jakarta ke Solo.
Hebatnya lagi, semua ini ia lakukan dalam kondisi tetap berpuasa.
Mengutip Kompas.com, sopir bus ini bernama Maulana Arif Budi Satrio (38), warga asli Kelurahan Sudiroprajan, Jebres, Solo.
Sebelum kena PHK, pria yang akrab disapa Rio ini adalah seorang sopir bus pariwisata di Cibubur, Jakarta Timur sejak 2017.
Awalnya, bisnis penyewaan bus pariwisata tempatnya bekerja di Jakarta masih berjalan baik.
Namun setelah virus Corona mewabah di Indonesia, bisnis penyewaan bus pariwisata tempatnya bekerja mulai terkena dampak.
Satu per satu karyawan termasuk dirinya terkena PHK lantaran perusahaan tak lagi memiliki pemasukan.
"Saya menerima berita di-PHK dari kantor 8 Mei 2020," kata Rio ketika ditemuiKompas.com di Gedung Graha Wisata Niaga Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020).
Tahu sisa uang yang ia miliki tak cukup digunakan untuk bertahan hidup di ibukota selama pandemi, Rio memutuskan untuk pulang kampung.
Melansir Tribunnews, Rabu (20/5/2020) awalnya, Rio memilih pulang kampung dengan kendaraan seperti pemudik lainnya.
Namun begitu sampai di perbatasan Cikarang, Rio terpaksa putar balik lantaran aksinya dihentikan oleh petugas.
"Paginya saya berangkat lagi pinjam kendaraan pribadi. Sampai di Cikarang harus balik, harus ribut dulu sama petugas.
Saya tetap mengotot untuk pulang karena di-PHK tidak ada pendapatan, terus mau ke mana?" jelas Rio.
Meski usahanya untuk pulang kampung sempat dihentikan petugas, Rio tidak kehabisan akal.
Rio pun memutuskan bahwa jalan satu-satunya untuk bisa kembali ke kampung halaman adalah dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Identitas Sudah Ketahuan, Kapolda Sebut Penyerang Pos Polisi Paniai Warga Sekitar
MengutipKompas.com danTribunnews, Rio akhrinya berangkat dari Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (11/5/2020) setelah shalat subuh.
"Saya habis shalat subuh langsung berangkat dari Cibubur, jalan kaki ke Solo," kata Rio.
Rio sempat berhenti untuk istirahat di Jatisari, Pamanukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Jokowi Tak Masalahkan Pasar Ramai Lagi Walau Corona Masih Menghantui
Setelah itu, ia tetap melanjutkan perjalanan dan tiba di Cirebon pada Selasa (13/5/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Usai beristirahat, Rio kembali melanjutkan perjalanannya sampai Kabupaten Batang pada Rabu (13/5/2020) dan tiba di Grinsing pda Kamis (14/5/2020).
Beruntung, ketika tiba di Grinsing, beberapa teman Rio yang tergabung dalam komunitas Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peperindo) menjemputnya dan mengantarnya pulang ke Solo.
Baca Juga: Mengenai Kenaikan Iuran BPJS, Refly Harun : Negara Hadir untuk Ngambil Uang Masyarakat
"Sampai Gringsing Kamis sore. Saya dijemput dari teman-teman Peparindo, diantar pulang ke Solo. Saya tiba di Solo hari Jumat pukul 08.00 WIB," ungkap Rio.
Rio mengungkap setiap harinya, ia kira-kira menempuh jarak sekitar 100 kilometer dalam keadaan berpuasa penuh.
Jika ditotal, Rio butuh sekitar 4 hari dengan menempuh jarak 440 kilometer untuk sampai di kampung halamannya, Solo.
Baca Juga: Plesetkan Nama Marga Latuconsina, Tidak Ada Pintu Maaf Bagi Rina Nose dan Andre Taulany
Selama di perjalanan, Rio mengatakan bila kulitnya mengalami gosong lantaran di jilat matahari terlalu lama.
Ia juga mengatakan bahwa selama diperjalanan, tidak ada satu pun warung yang ia singgahi sudi menerima uangnya.
Rata-rata pemilik warung iba dengan kondisinya yang harus berjalanan kaki ratusan kilometer demi bisa pulang kampung.
Baca Juga: Dikiranya Pungut Anak Anjing, Pria Ini Terkejut Usai Mengetahui Jika Peliharaannya Hewan Tak Lazim
Dikutip Sosok.ID dariTribunnews, begitu sampai di Solo pada Jumat (15/5/2020) Rio langsung dibawa ke gedung karantina milik Pemkot Solo di Graha Wisata Niaga.
Selama karantina 14 hari, Rio mengaku nyaman dengan perlakuan dan fasilitas yang disediakan pemerintah kota Solo.
"Saya kaget. Di sini teman-teman yang juga menjalani karantina itu sudah seperti keluarga.
Baca Juga: Denny Darko Wanti-wanti Kepada Raffi Ahmad Jika Baim Wong Punya Resep Selalu Tambah Kaya
Makan terjamin, tidur nyaman, saya dapat kasur baru yang masih diplastik.
Jadi benar-benar luar biasa bagi saya. Sangat memanusiakan manusia," ucap Rio.
Disinggung apa rencana setelah selesai menjalani karantina, Rio menjawab ingin berziarah ke makam kedua orangtuanya di pemakaman umum Bonoloyo, Kadipiro, Solo.
"Rencananya setelah keluar karantina saya mau ke makam orangtua di Bonoloyo," ujar dia.
(*)