Hingga pada akhir April lalu, Pentagon pun mengerahkan kapal perang USS Bunker Hill, USS America, dan USS Barry ke laut yang disengketakan tersebut.
Melansir dari Asia Times, sejumlah analis berpendapat bahwa aksi unjuk kekuatan yang luar biasa dari AS pada China itu tak lazim.
Lantaran beberapa kapal perang negeri 'Paman Sam' itu didampingi oleh fregat HMAS Parramatta dari Royal Austalian Navy.
Sampai pada 15 Mei, AS bahkan mengerahkan kapal perusak kelas USS Rafael Peralta Arleigh-Burke di sekitar 116 mil laut di lepas pantai China, sangat dekat dengan Shanghai.
Kapal ini merupakan kapal perusak AS kedua yang terlihat melintas disekitar wilayah China dalam kurun kurang dari sebulan.
Secara berkala dan signifikan, kapal-kapal perang itu diarahkan untuk operasi anti-pesawat tempur dan serangan.
Apa yang dilakukan AS tersebut adalah reaksi atas urgensi Pentagon terhadap kelakuan China ditengah pandemi ini.
Bahkan belum lama ini, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengerahkan sebuah pesawat Y-8 untuk misi patroli perang kapal selam (ASW) ke Fiery Cross dekat dengan Filipina.
Mengutip dari Asia Times yang telah mengumpulkan data, China baru-baru ini memposisikan sistem peringatan dini dan kontrol KJ-500 di udara (AEW & C) di pulau yang disengketakan di Spratlys, yang telah berfungsi sebagai pusat komando dan kontrol operasi China di daerah tersebut.