Namun baru-baru ini, China telah mengakui bahwa mereka menghancurkan sampel virus corona di awal kemunculannya.
Kendati demikian, mereka menolak tuduhan AS yang menyebut China menutup-nutupi informasi.
Baca Juga: Indonesia Kecewa? Kemampuan Su-35 Diklaim Kalah Telak dengan Jet Tempur Buatan China Shenyang J-16

Tenaga medis menangani pasien virus corona
Pengawas di divisi sains dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional China Liu Dengfeng mengatakan, penghancuran sampel dilakukan demi keamanan.
Hal itu diungkapkan Liu dalam konferensi pers pada Jumat (15/5/2020) di Beijing.
Ungkapnya, pemerintah China pada 3 Januari lalu memerintahkan untuk melenyapkan sampel Covid-19 yang tak memenuhi syarat.
Alasannya karena virus corona jenis baru yang ditemukan di Wuhan ini bersifat menular.
Sehingga sampelnya perlu dibuang untuk mencegah risiko keamanan biologis laboratorium dan mencegah bencana sekunder dari patogen tak dikenal.
Melansir Newsweek, perintah itu muncul setelah Covid-19 digolongkan sebagai virus kelas II oleh para ahli.
Hal ini mengharuskan "persyaratan yang jelas tentang pengumpulan, transportasi, penggunaan eksperimen, dan penghancuran patogen" untuk menghindari kemungkinan kecelakaan atau kebocoran, ungkapnya, dikutip via Kompas.com.