“Ini kesempatan saya untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa,” terang ayah dua anak tersebut.
Selanjutnya, mereka mengikuti pelatihan di RSD dr Seotomo Surabaya.
Mereka diberi pemahaman tentang teknis pengantar jenazah sesuai dengan protokol Covid-19 pada 14 April 2020.
“Tanggal 28 April, kami pertama kali mengantarkan jenazah PDP Covid-19,” aku dia. Saat itu, ada kekhawatiran tertular sehingga sangat berhati-hati.
Rasa khawatir itu hilang ketika mengingat mereka sudah menggunakan APD lengkap dan sesuai dengan prosedur.
Semua berjalan dengan lancar. Namun, para pengantar jenazah itu tidak langsung pulang ke rumah.
Mereka masih tetap khawatir ada penularan.
“Apalagi, kalau saya pulang, anak saya yang nomor dua langsung minta gendong,” ungkap dia.
Akhirnya, GR memilih baru pulang sehari setelah mengantar jenazah pasien Covid-19. “Hanya nelepon saja sama anak-anak, abi tidak pulang dulu ya,” tutur GR.
Istri hamil, pilih sembunyikan pekerjaan
GR sendiri menyembunyikan kegiatannya sebagai pengantar jenazah.