"Namun saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," tambahnya.
Adapaun, Firdaus mengaku datang dengan penuh emosi lantaran ia merasa tak pernah dianggap kedudukannya sebagai Wakil Bupati.
"Saya tidak ingat ada mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi mengancam.
"Namun saya meluapkan kekesalan saya kepada Bupati, karena merasa tidak dihargai sebagai wakilnya," kata Firdaus.
Firdaus mengaku kecewa tak dilibatkan dalam proyek senilai Rp 17 milliar yang dikerjakan oleh sejumlah instansi.
"Ini kegiatan Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru, tidak ada koordinasi dengan saya selaku wakilnya. Ini kan tidak pantas," sebut Firdaus.
Selain itu, ada masalah lain yang membuatnya kecewa sampai melakukan hal nekat.
Yakni soal komitmen yang ia buat bersama Shabela saat mencalonkan diri sebagai pasangan kepala daerah.
"Kita punya komitmen tertulis dan tidak tertulis saat kita calon sampai saat baru menjabat.