Ayah kandung Soekarno itu adalah Muslim, sementara Srimben menganut keyakinan Hindu.
Sebab diputus status kekerabatannya, mereka sekeluarga harus hidup dalam kesederhanaan.
Ada pula kisah ketika Soekarno hidup sangat kekurangan, yang mana gaji Soekeni sebagai guru tak mencukupi kebutuhan harian keluarganya.
Beruntungnya keluarga Soekarno,karena masih ada kerabat yang mau menolong.
Kerabat itu berasal dari pihak keluarga Srimben di Singaraja.
Karena pertolongan tersebut, mereka bisa bertahan hidup.
Baca Juga: Hati-hati, Zaman Serba Digital Hacker Suka Meretas, Artis Papan Atas Jadi Korbannya!
Masa Sulit Soekarno Kecil Merayakan Lebaran
Dilansir TribunSolo.com dari buku “Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat”, terdapat bagian-bagian sulit ketika sang proklamator menjalani Ramadan hingga berlebaran.
Saat Soekarno masih berusia 6 tahun, orang tuanya pindah ke Mojokerto.
Mereka harus tinggal di penampungan kumuh.
Selama tinggal di tempat kumuh, Soekarno menyaksikan para tetangganya bisa membeli jajanan, pepaya, hinga permen.