Namun netizen lain mencemoohnya, menganggap hadirnya aplikasi itu sebagai sebuah kelancangan.
Melansir Kompas.com, sang pembuat aplikasi, Mahmud Fauzi menjelaskan awal mula kemunculan aplikasi tersebut.
“Kebetulan saya tiba-tiba berpikir apa yang bisa saya lakukan di Ramadhan kali ini," kata Fauzi, Minggu (!0/5), dikutip dari Kompas.com.
Fauzi menjelaskan, aplikasi itu dibuat dengan tujuan sebagai alat bantu yang mencatat perilaku masing-masing individu.
“Untuk introspeksi dan muhasabah diri sesuai definisi yang saya buat, sehingga tujuan dalam deskripsi di app saya yaitu menjadi pribadi yang lebih baik tercapai,” jelasnya.
Menurut Fauzi, ketika catatan kebaikan kita tertulis lebih banyak tinimbang keburukan, maka kita termasuk orang yang beruntung.
Aplikasi tersebut mampu membantu individu mencapai target agar perilaku seseorang menjadi lebih baik ketimbang hari-hari sebelumnya.
“Mencatat perilaku tersebut bisa di otak kita masing-masing atau dengan alat bantu misal aplikasi yang saya buat,” kata Fauzin.
Saat ditanya terkait penamaan, Fauzi meyakini berdasarkan penjelasan para ulama bahwa Raqib Atid adalah sifat pada malaikat pencatat amal manusia.