Sosok.ID- Maha Raja Vajiralongkorn dari Thailand kelakuannya tak pantas disebut sebagai pemimpin.
Bagaimana tidak, saat rakyatnya kesusahan melawan corona, ia malah mengasingkan diri ke Jerman.
Lebih tidak tahu dirinya lagi, ia membangun surga dunianya sendiri disebuah hotel mewah dengan ditemani 20 selir cantik.
Melansir The Independent, Raja Vajiralongkorn, yang juga dikenal sebagai Rama X, disebut telah memesan seluruh Grand Hotel Sonnenbichl setelah hotel bintang empat itu menerima "izin khusus" dari dewan distrik untuk mengakomodasi pestanya.
Tabloid Jerman Bild memberitakan, rombongan raja berusia 67 tahun itu termasuk "harem" dari 20 selir dan banyak pelayan.
Tidak jelas apakah keempat istrinya tinggal di hotel bersama anggota kelompok lainnya.
Wisma dan hotel di wilayah tersebut diperintahkan untuk ditutup karena krisis virus corona.
Akan tetapi, juru bicara dewan distrik setempat mengatakan Grand Hotel Sonnenbichl merupakan pengecualian karena "para tamu adalah kelompok orang homogen tunggal tanpa fluktuasi".
Namun, 119 anggota rombongan dilaporkan telah dikirim kembali ke Thailand dengan dugaan mereka terkena penyakit pernapasan yang sangat menular.
Berita tentang isolasi diri Vajiralongkorn di sebuah lokasi mewah disambut dengan kemarahan oleh puluhan ribu orang Thailand, yang berisiko melanggar hukum lèse-majesté di negara itu, dengan mengkritiknya secara online.
Terlepas dari kabar tersebut,Raja Vajiralongkorn tercatat sebagai salah satu bangsawan terkaya di dunia menurut sejumlah media termasuk Business Insider pada 2018.
Ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, juga terdaftar sebagai raja terkaya di dunia versi majalah Forbes 2011, mengalahkan Sultan Brunei.
MenurutBusiness Insider, kekayaan pribadi Vajiralongkorn diperkirakan setidaknya sebesar 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 428 triliun.
Jumlah kekayaan itu membuat Vajiralongkorn menjadi salah satu pemimpin terkaya, meski jika kekayaan keluarga dihitung, keluarga kerajaan Arab Saudi masih berada di peringkat teratas.
Keluarga kerajaan Arab Saudi diperkirakan memiliki total kekayaan sebanyak 1,7 triliun dolar AS atau sekitar Rp 24.000 triliun.
Angka ini tercantum dalam daftar yang dirilis MSN Money 2019. Dan keluarga kerajaan Thailand berada di peringkat kelima daftar ini.
Namun, jumlah kekayaan yang disebut media ini tak bisa dikonfirmasi secara langsung.
Biro Properti Kerajaan Thailand tidak merespon saat Reuters menanyakan hal ini.
Demikian juga dengan Biro Rumah Tangga Kerajaan tidak membalas pertanyaan tertulis yang dikirim Reuters. Apa saja sumber kekayaan Raja Maha Vajiralongkorn?
Properti menjadi aset utama Vajiralongkorn dan seluruhnya dikelola Biro Properti Kerajaan.
Setidaknya, sang raja memiliki 6.560 hektar tanah di Thailand, 40.000 perjanjian kontrak di seluruh negeri, termasuk 17.000 di ibu kota Bangkok.
Di Bangkok saja, Biro Properti Kerajaan memiliki 1.328 hektar tanah, beberapa berlokasi di distrik bisnis.
Holding properti yang dikelola lembaga ini di ibu kota Thailand diperkirakan sudah mencapai nilai 33 miliar dollar AS atau sekitar Rp 471 triliun.
Angka itu diperoleh dari biografi Raja Bhumibol Adulyadej yang terbit pada 2011 berjudul "King Bhumibol, A Life's Work".
Sekretaris pribadi raja, Marsekal Satitping Sukmivol ditunjuk menjadi ketua Biro Properti Kerajaan pada 2017. Posisi ini dulunya dipegang menteri keuangan.
Kontrak pembangunan baru
Sejak raja mengambil kendali Biro Properti Kerajaan, kontrak pembangunan baru di lahan milik raja bernilai 4,7 miliar dolar AS diumumkan.
Para pengembang berinvestasi dalam pembangunan real estat milik kerajaan dalam beberpa tahun belakangan.
Pada April lalu, pengelola pusat perbelanjaan Central Pattana Pcl dan manajemen hotel Dusit Thani mengumumkan pembangunan permukiman dan perkantoran bernilai 1,2 miliar dolar AS di Dusit Central Park.
Pengembang mendapatkan kontrak selama 67 tahun di atas lahan seluas 3,68 hektar. Proyek ini diharapkan rampung pada 2024.
Pada 2018, TCC Group dan Fraser Property Ltd, milik miliarder Charoen Sirivadhanabhakdi, mengumumkan proyek One Bangkok bernilai 3,5 miliar dolar AS.
Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 16,7 hektar dengan masa sewa hingga 2083. Tahap pertama proyek ini diharapkan selesai pada 2022.
Saham perusahaan
Dalam pernyataannya tahun lalu, Biro Properti Kerajaan mengumumkan, sejumlah aset yang awalnya terdaftar atas nama biro akan dialihkan ke Raja Vajiralongkorn.
Artinya, saham bernilai sekitar 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 128 miliar di Siam Cement Group dan Siam Commerciak Bank menjadi aset pribadi raja.
Vajiralongkorn memiliki 23 persen aham di Siam Commercial Bank, bank pemberi kredit terbesar kedua di Thailand.
Dia juga memiliki 33,3 persen saham di komglomerat industri terbesar negeri itu, Siam Cement Group.
Sama seperti Biro Properti Kerajaan, manajemen Siam Commercial Bank dan Siam Cement tidak merespon permintaan konfirmasi.
Emas dan perhiasan
Di antara perhiasan koleksi kerajaan, berlian Golden Jubilee berbobot 545,67 karat adalah berlian terbesar di dunia.
Nilai batu mulia ini diperkirakan mencapai 12 juta dolar AS atau sekitar Rp 171 miliar. Demikian menurut The Diamond Authority, sebuah situs perhiasan.
Berlian itu dihadiahkan kepada mendiang Raja Bhumibol Adulyadej pada 1996 untuk menandai 50 tahun kekuasaannya.
Di hari penobatan, Vajiralongkorn juga akan mendapatkan lima pusaka kerajaan, salah satunya adalah Mahkota Kemenangan Besar seberat 7,3 kilogram yang dihiasi batu mulia dan di puncaknya terdapat berlian besar dari Kolkata, India.
Pusat perbelanjaan
Biro Properti Kerajaan memiliki 17.000 kontrak yang mencakup mulai dari kantor pemerintah hingga toko-toko kecil.
Namun, yang paling terlihat adalah lahan tempat pusat-pusat perbelanjaan ternama berdiri.
Pusat perbelanjaan Siam Paragon, Siam Discovery, dan Siam Centre yang sehari bisa dipadati 200.000 orang berdiri di atas lahan milik kerajaan.
Kerajaan tidak mengelola pusat-pusat perbelanjaan itu tetapi mendapatkan uang sewa dalam jumlah yang tak diketahui dari operator mal, Siam Piwat.
(Ervan Hardoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Sumber Kekayaan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn".