Sosok.ID - Jatuh, bangkit dan menyerang balik.
Tiga kata itu pantas disematkan kepada Uni Soviet yang pada palagan Perang Dunia II atau Perang Eropa hampir kalah namun akhirnya menang.
Walau kemenangan mereka harus dibayar sangat malah dengan jatuhnya korban di pihak Soviet mencapai 2 juta tentaranya tewas di medan laga.
Pasukan Nazi Jerman sebelumnya menginvasi Uni Soviet pada Juni 1941 dan membunuh puluhan juta warga sipil dan serdadu negara tersebut.
Tapi, pada April 1945, Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler berlutut.
Lini pertahanan yang rapuh dan tidak terorganisir harus menghadapi serangan dua kelompok tentara Soviet dari arah timur dan selatan.
Secara keseluruhan, sekitar 1,5 juta serdadu Soviet mengepung dan menyerbu ibu kota Jerman.
Serangan itu adalah gempuran besar-besaran terakhir dalam perang di Eropa.
Adolf Hitler menolak meninggalkan Berlin. Dia menghabiskan hari-hari terakhir dalam hidupnya di bawah tanah Kota Berlin, di suatu tempat yang disebut Fuhrerbunker.
Publik terakhir kali melihatnya saat dia berulang tahun ke-56, pada 20 April 1945. untuk menyematkan medali ke sejumlah orang yang mempertahankan kota.
Adolf Hitler menolak meninggalkan Berlin. Dia menghabiskan hari-hari terakhir dalam hidupnya di bawah tanah Kota Berlin, di suatu tempat yang disebut Fuhrerbunker.
Publik terakhir kali melihatnya saat dia berulang tahun ke-56, pada 20 April 1945 untuk menyematkan medali ke sejumlah orang yang mempertahankan kota.
Pada hari yang sama, pasukan Soviet mulai membombardir pusat kota.
Tiga hari kemudian, Berlin sepenuhnya terkepung.
Saat itu, pasukan Nazi kalah jumlah dan senjata. Mereka hanya bisa memperlambat laju tentara Soviet.
Pada 30 April 1945, Hitler bunuh diri, satu hari setelah menikahi Eva Braun.
Jenazah mereka dibawa ke atas dan dibakar di tanah bekas ledakan bom dekat situ.
Tidak lama berselang, pasukan Soviet merebut gedung parlemen Jerman alias Reichstag.
Sebuah foto terkenal yang memperlihatkan seorang serdadu Soviet mengibarkan bendera di atas gedung menggambarkan peristiwa tersebut.
Berlin secara resmi menyerah pada 2 Mei, walau pertempuran di kota itu masih berlangsung sampai kemenangan tentara sekutu di Eropa terjadi pada 8 Mei 1945.
Kondisi Kota Berlin sendiri dipenuhi puing-puing.
Pasukan Soviet yang menduduki kota, membagikan roti dan kebutuhan pokok kepada warga sipil.
Namun, sejumlah serdadu juga melakukan kekejian terhadap mereka.
Berlin kemudian dikuasai negara-negara sekutu setelah perang berakhir.
Selagi warga sipil membersihkan kota , para pemimpin Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet bertemu di kota Potsdam di pinggir Berlin beberapa bulan setelah perang berakhir untuk membentuk perdamaian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhir Perang Dunia II, Bendera Soviet Berkibar, Berlin Jatuh ke Tangan Sekutu"