"Jika dilihat secara keseluruhan dan karakteristik yang ada, fasilitas ini kemungkinan untuk mendukung operasi rudal balistik," ulas CSIS.
Adapun dalam laporan yang dipublikasikan pada Selasa (5/5/2020) tersebut, bangunan itu diberi nama Fasilitas Penyokong Misil Balistik Sil-li.
Jika pembangunan itu berjalan dengan kecepatan konstan dan tak ada penundaan berarti, fasilitas tersebut bakal siap pada akhir 2020 atau awal 2021.
Tentu, mendapatkan kepastian beroperasinya itu sangat sulit, mengingat akses informasi Korea Utara yang begitu ketat diawasi.
Saat dikonfirmasi mengenai temuan CSIS, Kementerian Unifikasi Korea Selatan melalui juru bicaranya menyebut mereka tidak berhak untuk berkomentar.
Diplomasi nuklir antara Pyongyang dengan AS mengalami kebuntuan, setelah pertemuan kedua antata Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un digelar pada Februari 2019 di Vietnam.
Setelah pertemuan di Hanoi yang tidak menghasilkan kesepakatan apa pun itu, Korut mulai menggelar serangkaian uji coba senjata.
Korut sudah menekankan, mereka baru bersedia melucuti senjata nuklir mereka jika Washington melunakkan aturan sanksi yang mereka terima.
Sementara Negeri "Uncle Sam" menegaskan mereka baru mencabut sanksi jika Pyongyang menyerahkan semua rudal balistik dan nuklir. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Bangun Fasilitas untuk Simpan Rudal Balistik"