Informasi tersebut, termasuk rincian yang memberatkan tentang operasi Hizbullah di Jerman.
Kini laporan tersebut ditindaklanjuti oleh intelijen Jerman.
Salah satu penemuan berkat intel Mossad adalah kumpulan gudang di Jerman selatan milik koperasi Hezbullah yang berisi ratusan amonium nitrat, digunakan untuk membuat bahan peledak.
Pengusaha Syiah dituduh terlibat dalam perdagangan dan pencucian uang, kemudian mentransfer jutaan euro ke rekening bank milik Hezbullah.
Orang-orang itu dilaporkan oleh Jerman sebagi bagian dari laporan Mossad.
Lalu, dana yang sama digunakan untuk kegiatan teroris Hizbullah di Jerman, menurut laporan N12 Israel.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer mengumumkan, pada Kamis (30/4) kegiatan Hizbullah harus dilarang karena pelanggaran hukum pidana.
Akibat larangan itu, kini polisi Jerman menggerebek asosiasi masjid pada hari Kamis yang disiyalir memiliki kedekatan dengan kegiatan Hizbullah.
Meski demikian, Hizbullah sendiri dikenal sebagai kelompok paling keras menyuarakan penghapusan negara Israel dan mempertanyakan hal Israel.
Hizbullah didirikan pada tahun 1982 di Libanon sebagai tanggapan atas invasi Israel.
Mereka terinsspirasi oleh dua tokoh Syiah, Mohammed Baqr as-Sadr dari Iraq dan Ruhollah Khomeini yang mempimpin revolusi Iran tahun 1979.