Sementara vaksin khas Covid-19 memiliki cara kerja menyuktikkan subyek dengan antigen spesifik penyakit, untuk merangsang produksi antibodi.
Ini adalah perbedaan vanksin mRNA dengan vaksin khas yang di perkirakan masih lama untuk diproduksi.
Sementara Vaksin mRNA lebih cepat diproduksi, dan para ilmuwan mempertaruhkan harapan, bahwa teknologi baru itu bisa menjadi senjata penting untuk melawan Covid-19.
Tetapi, ilmuwan juga menjelaskan bahwa mempercepat pengembangan vaksin tersebut, juga memiliki hambatan dan rintangan tersendiri.
Menurut uraian New York Times, negara yang pertama kali memproduksi vaksin ini, tentu akan memprioritaskan warganya terlebih dahulu sebelum meluncurkannya ke seluruh dunia.
Kedua, produsen juga harus mengimbangi permintaan pasar untuk vaksin, karena mereka juga harus menghasilkan alat pengiriman dan wadah untuk vaksin.
Ketika, meluncurkan vaksin ke seluruh dunia, akan menjadi kegiatan logistik yang sangat besar bagi setiap pemerintah.
Layanan kesehatan akan berpacu dengan waktu, juga harus mengatur produksi supaya bisa diangkut ke seluruh dunia dalam unit penyimpanan vaksin yang aman.
Sekitar lusinan unit penelitian dan perusahaan seluruh dunia, memiliki vaksin potensial dalam pengembangan.
Tetapi, peneliti harus memastikan vaksin mereka aman untuk pasar, termasuk uji coba pra-klinis, tiga fase uji coba, ke manusia hingga membangun pabrik dan menghasilkan produk, serta melewati persetujuan regulator obat di setiap negara.