Sehingga, tanpa sadar petugas yang tidak cermat menempelkan stiker foto tersebut pada bantuan yang berasal dari Kemensos.
"Ada kekeliruan teknis di lapangan yang semestinya tidak perlu terjadi. Untuk itu sudah saya klarifikasi.
Karena bantuan dari Kemensos tidak sebanyak yang dari kami (Pemkab).
Sehingga petugas tidak cermat menempelkan itu (stiker bupati) pada bantuan yang berasal dari Kemensos yang semestinya tidak ditempeli," jelas Sri Mulyani seperti yang dikutip Sosok.ID dariTribun Jogja, Selasa (28/4/2020).
Lebih lanjut, Sri Mulyani yang juga menjabar sebagai Ketua DPC PDIP Klaten menjelaskan bahwa hand sanitizer dengan stiker dirinya memang telah beredar sebelumnya.
Hanya saja, hand sanitizer tersebut dibagikan cuma kepada internal PDI-P, yakni pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," tandas Sri Mulyani.
(*)