Karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup," ungkap Yusri, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Adapun untuk lauk pihak donatur berani menjamin semuanya terbuat dari bahan-bahan yang halal.
Seperti cumi, sosis, daging sapi, ikan teri.
Jadi, bukan terbuat dari daging anjing seperti namanya.
Menurut keterangan Yusri, pihak warga dan donatur yang sempat salah paham kini sudah berbaikan.
Surat kesepakatan damai telah ditandatangani masing-masng pihak pada Minggu (26/4/2020)
"Mereka (komunitas ARK Qahal) mengaku tidak ada maskud untuk merendahkan dan menghina pihak manapun.
Dan tidak ada tujuan lain selain hanya sekedar membantu," kata Yusri dalam keterangannya, Senin (27/4/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
"Kedua belah pihak sudah menganggap permasalahan ini telah selesai dan tidak ada tuntutan lainnya di kemudian hari baik secara pidana maupun perdata," jelas Yusri.