Follow Us

Mandi Uang Ditengah Wabah Corona, Pembuat Ventilator Raup Penghasilan Rp 15 Triliun Per Bulan

Seto Ajinugroho - Sabtu, 25 April 2020 | 15:00
Mandi Uang Ditengah Wabah Corona, Pembuat Ventilator Raup Penghasilan Rp 15 Triliun Per Bulan
The conversation

Mandi Uang Ditengah Wabah Corona, Pembuat Ventilator Raup Penghasilan Rp 15 Triliun Per Bulan

"Pesanan untuk produk kami meningkat tajam pada bulan Maret," kata Mindray dalam emailnya kepada South China Morning Post.

"Kami menerima pesanan dari 100-an negara untuk perangkat medis kami demi memerangi epidemi."

Li Xiting, kekayaannya bertambah Rp 15,6 triliun per bulan gegara wabah corona
Mindray

Li Xiting, kekayaannya bertambah Rp 15,6 triliun per bulan gegara wabah corona

Perusahaan, yang produknya termasuk perangkat ventilator dan monitor pasien, mengatakan pihaknya menerima pesanan sekitar 10.000 ventilator dari Italia saja.

Namun dia menolak untuk membocorkan harga masing-masing perangkat.

Italia memiliki beban kasus tertinggi kedua di Eropa, dengan 187.327 kasus yang dikonfirmasi pada hitungan terakhir, dan jumlah kematian 25.085.

Ventilator menyediakan ventilasi mekanis dengan menggerakkan udara yang dapat bernapas ke dalam dan keluar dari paru-paru, untuk memberikan napas kepada pasien yang secara fisik tidak dapat bernapas.

Baca Juga: Jadi Sasaran Kekerasan, Seorang ART di Semarang Sampai Alami Pita Suara Rusak Gegara Dihukum Minum Air Mendidih Oleh Majikannya

Tidak seperti masker bedah dan bentuk pakaian pelindung lainnya yang telah menarik investasi ratusan perusahaan mulai dari pembuat pakaian hingga pengembang real estat, produksi ventilator medis sangat terspesialisasi karena sifat teknisnya dan kurangnya komponen penting.

Mindray, yang menjadi perusahaan publik pada 2018, adalah salah satu dari segelintir perusahaan perakit di China daratan, yang dijuluki pabrik dunia.

Menurut Xu Kemin, seorang pejabat di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Singapura, pabrik-pabrik China dapat menghasilkan sekitar 2.200 ventilator invasif setiap minggu, sekitar 20% dari kapasitas dunia.

Pada periode 19 hingga 29 Maret, China mengekspor sekitar 1.700 ventilator invasif ke negara lain, tambahnya.

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest